Terlahir dengan nama Ronny Mile. Dihadirkan ke Dunia di Kelurahan Siendeng Kota Gorontalo dengan kondisi ekonomi keluarga yang biasa-biasa saja. Itulah SAYA. Seperti biasa, rutinitas kerja Kantoran di awal hari kerja terasa menumpuk saja. Kondisi hari iini memang setiap harinya saya lakoni. Kerja penganggaran-lah.., perencanaan-lah..,kerja itulah, pokokke dengan Status Golongan rendahan, saya dapat selesaikan PR-nya ( walaupan agak terlambatr dikit..lah ! hehe ). Ga’ percaya ? dipersilahkan Seluruh Masyarakat Pohuwato crosscheck di Kantor Satpol-PP Kabupaten Pohuwato ( kecuali nangkap kambing,razia PSK.. itu bukan bagianku ..hahaha ). Dan Insya Allah, semua ini dapat bernilai ikhlas plus dihadapanNya.Amin Di Ruang kerja , saya akrab dengan panggilan Kak’. Entah karena factor usia atau mungkin dipengaruhi oleh cara kerja yang Work Tanpa mulut atau DIAM TANPA KATA ( kata D’Massive..! )..Entahlah.!. Terlalu berlebihan jika harus dibongkar semuanya. Tapi itulah realita !
Disela-sela kesibukkan pekerjaan, tiba-tiba ada salah seorang teman berkata dengan nada sinis : “ Pa’ Rony Jangan Macam-macam disini !! Kau Bukan ASLI POHUWATO, hanya numpang cari Nafkah”. Tegang, Marah dan so..pasti lucu bercampur dipikiran ini. Tanya Kenapa ?? sayang sekali..lagi-lagi primordial yang diangkat. Padahal salahsatu Motivasi saya Kerja di Kabupaten Pohuwato adalah Daerah ini dikenal dengan daerah yang multi Etnis. Ada China,Arab,Suku Sanger,Minahasa ,Jawa,Bugis ..pokoke beragam. Malah masyarakat Pohuwato dengan dukungan penuh menobatkan Hi..Zanuddin Hasan sebagai Bupati Pohuwato periode 2005-2010 di Pilkada kemaren yang notebenenya bukan Asli Gorontalo. Hal-hal inilah yang mengindikasikan bahwa Masyarakat Pohuwato bisa sharing dengan siapa saja. Lesu juga sich.! Malah saya sempat berpikir “ Yah..sudah !! cari saja pengganti orang Pohuwato yang bisa gantikan saya disini,atau gantikan Bupatinya sekalian, ganti Kapolresnya, ganti kepala Bank Sulutnya.” Waaahh….ckckckck. sampe Kapan ya.? Begini trus..? Tapi, ga’ papa-lah.. yang penting AKU BANGGA jadi ROCKER!!..( lho..? apa hubungannya…hwahwhawha :))
.......?????? ~x( hari gini...
BalasHapusmasih membedakan status Asli POhuwato atau ngga...??? apa yang sedang terjadi bro... nyantai aja.. spanjang 'mereka' yang mengagungkan Putera asli Daerah Pohuwato ngga menyerang pake kekerasan, job intimadisi dan lain sebagainya.. jalankan saja kinerja Anda sesuai tupoksi dan IKHLAS.... :(( :((.. SABAR..... kayaknya 'putera daerah' sini sombong2 ya..??
memang mengherankan, dari kalangan atas sampai ke bawah, masih mempersoalkan hal ini.. :-o bingung deh :-/....
BalasHapusWahai putera daerah ini...
Jangan Anda menilai kami dari sisi putera asli daerah atau bukan....
Nilai kami dari Sumbangsih kinerja yang telah kami berikan untuk Kabupaten Pohuwato.....
Karena kami ikhlas dalam berkarya demi Kabupaten Pohuwato...
toh Daerah ini masih Provinsi Gorontalo juga...
masih bumi Merah Putih.....
Jangan Anda ciptakan perbedaan yang ngga jelas...
Jangan bersikap arogan..
sebab Pohuwato ini bukan milik Nenek Moyang Kalian...
Daerah ini masih milik orang Gorontalo...
Adding kamari ane pe Email yang satu:
BalasHapusifoelcavalery@gmail.com
Konfirmasi di tunggu...
kalo nyanda.. kaluar jo NT dri Pohuwato ini..
:)) :)) :)) =)) =)) =))
To : Admin...
BalasHapusMohon di ganti Bannernya BKPPD..
Direct Link Banner :
.................................................
http://i437.photobucket.com/albums/qq96/bloganakbangsa/BKPPDPohuwato.gif
.................................................
Teng kyu..
Cuek aja lagiiiii
BalasHapusSelama Mampu n punya inovasi dlm membangun Pohuwato ( itu yang penting )
lagian ini masih wilayah NKRI kenapa harus mebeda2kan. Toh kita sama-sama keturunan adam dan hawa yang penting bisa kerja kerja kerja bukan cuma LAMU
saya pikir, apa yang dikatakan roni benar, BUKTIKAN ANDA BEKERJA UNTUK POHUWATO MELEBIHI ORANG YANG MENGAKU-NGAKU ORANG POHUWATO MALAH DIA SENDIRI TIDAK BERBUAT UNTUK POHUWATO.....
BalasHapusMaju terus RONI...
;)) tnkyu..buat "fasilitator" bung Ansar Akuba
BalasHapusOh..ya..! salam knal dulu. Kalo Bisa Bung Ansar kasih tau donk Imelnya! ke Adminnya via Shoutbox. Biar Bung Ansar lebih banyak lagi Menulis 'Tuk POHUWATO :)
isu primordial hanyalah sebuah realisasi dari ketidak mampuan pribadi2 yang g' punya kompetensi. lagian siapa yang putra asli daerah???? gak ada bro...bahkan kita semua ini cuma numpang dibumi, yang satu saat nanti akan berhijrah ke akhirat...oi toh????
BalasHapusSiapa sekitar anda asli Pohuwato?? Dulu semak belukar yang penuh dengan Malita. (Sekarang ada di laptop saya di Prancis) Ahir abad ke 19, kapal keruk penambang emas masuk ke “Dutula lo Malita”. Para “elit” Gorontalo dipimpin oleh Walapulu Satari Monoarfa berangkat ke proyek tambang tsb. Mereka adalah satu kerabat, keturunan sultan Mbuinga Daa (Sultan Pongoliu), Sultan Bumulo dan Sultan Lihawa dll.semua adalah buyut dari Sultan Zainal Abidin Monoarfa Akhabsyi. Rombongan berikut awal abad ke 20 berangkat kesana tapi “letabulo” disuatu daerah sebelum Bumbula, konon mananggu cuaca baik. Tapi terpaksa melanjutkan perjalanan darat. Rombongan berikut selalu melalui darat ke sana sehingga disebut Pohuwato. Menurut catatan kuno di Belanda, pekerja pekerja tambang berasal dari Jawa dan “satpol PP” dari Sulsel ( Lamajido, Lasanudiin da La La lain). Dan para elit Gorontalo ini hanya jadi Pengawas (dinas ciki ciki puru). Karena waktu itu hanya orang orang dari (kota) Gorontalo yang sudah memakai Fam, jadi sulit melacak, siapa yang benar benar asli Pohuwato. Walapulu Satari bos rombongan tsb adalah anak ke-2 dari Sultan Iskandar Pui (belum memakai fam ). Adiknya bernama Salim ti Lupoyo, dan Djamalulail ti Tamuyo (bapak Jogugu Kodoo) yang menjadi Jogugu Gorontalo, karena hanya anak ke-3 ini yang dianggap cocok dengan Belanda. Yang lain dianggap oposisi. Sultan Iskandar Pui (ta to masjidi) adalah cucu Sultan Zainal Abidin Monoarfa dari anaknya Mbui Duma. Kakak mbui Duma adalah Sultan Mbuinga Daa. Anak anak Mbui Duma lain adalah Sultan Mbuinga kiki, Sultan Lihawa dan 2 perempuan lain. Sebahagian anak keturunan Mbuinga kiki bermukim di Ternate. Pengganti Walapulu Satari adalah keponakan kesayangannya bernama Perjiwa ti Dulalowo. (anak marsaoleh Iyabu Nento), juga masih ber KTP musiman, karena masih kelahiran luar Pohuwato Kemudian beliau memekarkan wilayah yang dipimpin oleh kerabat kerabatnya juga, bos bos baru ini konon bergelar titalumelito, ti buhu, ti tapa dll.
BalasHapusMohon maaf, kisah ini boleh benar boleh salah sebab sulit mandapat keabsahannya. Dokumen Belanda boleh juga meragukan. Kita panjatkan doa agar para perintis Pohuwato semoga diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosanya, dan para pemukimnya dalam keadan damai. Majulah Pohuwato.
Tata Desi, Amin untuk Doanya. Comment sont vous.? Anda pasti Kupe’I dari dokumen museum Den Haag. Soal yang dialami Pak Rony adalah hal yang sepele dan biasa dialami oleh pendatang dimana saja. Mungkin Pak Rony belum lulus “fit and poper test” untuk jadi perantau, hanya 3-4 jam dari kampungnya (lebih cepat kalau lewat di RS), dibanding perintis-perintis Pohuwato, mereka menghadapi tantangan ganasnya cuaca dan beratnya medan, ular-ular belantara Libuo sudah menunggu, antrian buaya-buaya sampai Buntulia sabar menanti. Salah salah ngomong. peda dan peedi sudah menyambar. (maaf ini terjamahan bebas, juga dari museum Den Haag, Belanda). Sebagai pendatang harus siap dengan segala cercaan dan celaan. Kata kata Bo akan salalu dapa dengar, dalam 1 bulan syukur syukur mendapat satu kali “atiolo”. Yang bagaus-bagus anda lakukan hanya Allah yang tahu. Sekali anda salah akan selalu huwata dutuwa, siapkan mental, atau pilih pulang kampung. Belum kalau agak jauh Makasar atau Jawa misalnya. Saya besar di Perantauan, yang masih sakit saya rasakan adalah soal UAN. Sudah 14 kali orang mengatakan “Gorontalo terbodoh di Indonesia, untung anak anakmu sekolah disini” 6 kali yang mengatakan “apa kerjanya kepala dinas disana?” kebanyakan keluar dari teman teman dekat. Celaan sejenis ini biasa dialami para pendatang. Tapi biasanya tergantung pembawaan pribadi. Tidak sedikit orang yang baru 1,2 hari sudah mendapat simpati (1,2 bulan istri/suami). Banyak persoalan yang dihadapi Pohuwato kedepan, jangan buang waktu untuk hal yang sepele, yang pasti masih butuh lebih banyak pendatang.
BalasHapus