Home » , » Kebijakan Harus Berdasarkan Fakta

Kebijakan Harus Berdasarkan Fakta

Written By administrator umum on Selasa, 30 Juni 2009 | 03.30

Hari ini pihak STIE Ichsan Pohuwato menyerahkan hasil studi semester 1 dan 2 bagi 20 (dua puluh) mahasiswa – mahasiswi Ikatan Dinas Jurusan Akuntansi ke Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato (BKPPD Kabupaten Pohuwato) dalam rangka evaluasi tahap pertama memasuki tahun kedua kontrak kerja sama antara Pemda Kabupaten Pohuwato dengan Ichsan Group. Tulisan ini didedikasikan buat petinggi Ichsan Group, bahwa berdasarkan apa yang telah kami jalani dan alami selama mengikuti pendidikan di STIE Ichsan Pohuwato, pada dasarnya sudah lebih dari cukup. Artinya pelayanan dan ilmu yang kami dapati sudah memenuhi standart sebuah Perguruan Tinggi. Walaupun pengakuan untuk STIE Ichsan Pohuwato masih harus menunggu alumni – alumni yang berkualitas yang harus di luluskan oleh STIE Ichsan, termasuk kami Mahasiswa Ikatan Dinas Pemda Kabupaten Pohuwato.


Bentuk kerja sama yang di ambil Pemerintah Daerah ini membuktikan bahwa STIE Ichsan Pohuwato beserta perangkat di dalamnya di anggap mampu untuk mendidik kami sampai akhir studi dan memiliki ijazah strata satu. Sebuah nilai plus untuk Perguruan Tinggi STIE Ichsan Pohuwato.

Yang kami sesalkan dan tidak sukai, teknik penilaian akhir studi dan pengambilan kebijakan oleh Dosen Pengajar yang tidak berdasarkan fakta lapangan, khususnya untuk Mata Kuliah Aplikasi Komputer Akuntansi. Kami sebagian Mahasiswa Ikatan Dinas yang tugas pokok dan fungsinya selama beraktifitas di kantor, 70 % berhadapan dengan perangkat komputer mendapatkan nilai B. Dan ini yang ingin kami angkat sebagai pokok permasalahan sesuai headline tulisan kami. Karena perbandingannya sangat ironis bila dibandingkan dengan Mahasiswa Ikatan Dinas lainnya yang notabene tidak menguasai computer termasuk mengoperasikan Microsoft Word dan Microsoft Excel dan mendapatkan nilai A. Kami bukan mengklaim bahwa kami hebat mengoperasikan komputer, plus bongkar pasang perangkat kerasnya. Karena kami sadari, kami sendiri hanya belajar secara otodidak dan berdasarkan pengalaman.

Yang kami ingin protes, dimana letak penilaian dosen Mata Kuliah Aplikasi Komputer Akuntansi. Kalau dilihat dari sisi skill, barangkali tentu itu point penilaian dosen yang terakhir. Dari segi kehadiran dan keaktifan mahasiswa, masih kami beberapa mahasiswa yang merasa terzalimi yang aktif dan berperan serta dalam perkuliahan. Sebut saja inisial IH, mid semester saja ngga ikut, kok dapat nilai A..?. tidak pernah hadir selama perkuliahan Aplikom Semester 2 kok dapat nilai plus..?. Tidak sempat menyelesaikan Soal UAS kok dapat Nilai A..? Jelas ini menimbulkan pertanyaan dari kami, khususnya Mahasiswa Ikadin yang tupoksinya operator. Sedang inisial tersebut diatas tidak bisa sama sekali mengoperasikan Microsoft Office.

Apa nilai harus kami beli Pak..??! inikah Citra Pendidikan Indonesia? Kalau pun pihak Ichsan menginginkan open data dari kami mengenai protes ini, kami siap..!!! Data lengkap berupa saksi dapat kami hadirkan. Seharusnya penilaian Dosen Mata Kuliah Aplikom Akuntansi harus obyektif dengan melihat fakta dilapangan. Kalaupun mengharuskan untuk nilai plus semua, ngga jadi masalah. Yang penting adil dalam menentukan pilihan dan mengambil kebijakan. Jangan hanya seorang atau dua orang bernilai A dan Mahasiswa tersebut ngga tahu apa – apa tentang perangkat komputer. Kasus suap di dunia pendidikan telah terjadi dan ini kebohongan publik.

Buat Ketua STIE Pohuwato, Mohon tinjau kembali nilai aplikom semester dua kami. Dan Revisi dulu untuk tenaga pengajar khususnya Dosen Mata Kuliah Aplikom Akuntansi. Kami tidak menentukan deadline untuk pihak STIE. Kalau pun aspirasi ini tidak terakomodir di pihak STIE, Kami akan membuat laporan secara tertulis ke Bupati Pohuwato sebagai CATATAN dan pertimbangan Pemerintah Daerah untuk melanjutkan kerja sama ini.

Pernyataan Sikap :
Syaiful Luma, Risman Paulutu, Mardi Mopangga, Senci Wasilu, Rahman Hulopi.


Footnote :
Pernyataan Sikap yang telah kami layangkan ke PIhak STIE, mohon jawabannya dari Ichsan Group.


Share this article :

5 komentar:

  1. Setuju.. :)]
    Saran buat PEnulis,, :> Kalo bole Bikin Lebih HOT titel artikelnya...biar HOT..olo..

    BalasHapus
  2. beginilah sistem pendidikan di indonesia.. memprihatinkan.... berindikasi pada pembelian ijazah.. hati-hati.....

    BalasHapus
  3. Bayangan hitam kelam wajah pendidikan kita memang sulit dibersihkan. Jauh sebelum anda jadi korban, banyak korban2 terzolimi yang sudah jatuh berguguran di KAMPUS STIE Ichsan. Dari nilai yang harus ditukar dengan Uang, hingga ditukar dengan suara pada PILEG 2009 lalu bahkan yang sangat memalukan ada nilai UAS yang ditukar AYAM!!!!! ini memprihatinkan dan tak akan selesai bila disuarakan secara parsial. Solusinya adalah menyuarakannya secara bersama. Kita rumuskan bersama langkah kongkrit untuk menekan pihak YAYASAN Ichsan. Bila tidak, ini hanya akan jadi wacana....selamanya!!!!!!

    BalasHapus
  4. Salam buat kelima mahasiswa yang telah berani menyatakan sikap... smoga aspirasi Anda dapat mewakili semua suara mahasisa yang bernasib sama dengan Anda...
    Alangkah baiknya dirumuskan bersama langkah kongkrit untuk menekan pihak YAYASAN Ichsan seperti yang dikatakan oleh war song..

    Bravo Mahasiswa..!!!

    BalasHapus
  5. Salam kenal buat war song dan Anti kezaliman...
    join with this forum.....

    BalasHapus

bLOGSTAT



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. demoonlinepohuwato - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger