Warning For Eks Aktivis Pohuwato
Cerita negeri Dongeng pun kembali terulang di Alam Modern ini, hal ini dapat kita saksikan bersama jika anda pingin dianggap Pahlawan maka jadilah Robin Hood, Herkules, ataupun Bat Man, atau seperti Pomeo dikalangan Masyarakat Intelektual jika anda pingin terkenal maka Kencingi Air Zam-zam, itulah yang hari ini dipraktekkan oleh para Aktivis dalam merebut simpati Masyarakat, namun kadang semuanya tidak lagi melihat kaidah yang sesuai fitrah pergerakan para Aktivis itu sendiri, Pomeo itu sekarang telah di Politisir, jika anda pingin dicium oleh Putri Cantik maka jadilah Anda Pangeran Kodok, inilah unkapan yang pantas menyikapi gebrakan-gebrakan para Aktivis hari ini, bukti nyata didepan mata kita adalah jika anda pingin Lolos Beasiswa, CPNS, ataupun Proyek jadilah Aktivis yang terus mengkritisi.
Ungkapan ini adalah teriakan protes Rakyat kecil buat para Aktivis yang hanya mencari keuntungan dibalik jubah Aktivis untuk mendapatkan serta mewujudkan keinginan mereka agar berjalan mulus. sungguh miris nasib Aktivis hari ini dimata Rakyat kecil karena mereka telah ditempa oleh pengalaman dimana Banyak Aktivis yang justru memanfaatkan gerakan mereka untuk menjadikan batu pijakan kepentingan.
Pameo yang muncul dimasyarakat sekarang adalah Aktivis berdemo agar dapat di loloskan ini itu, dan ini tak dapat di bantah oleh para Aktivis itu sendiri, buktinya hampir setiap tahunnya pasti ada Aktivis yang diloloskan demi menjaga jangan sampai mereka terus melakukan gebrakan yang mengancam Kedudukan para Pejabat. ini bukan rahasia lagi sudah menjadi konsumsi masyarakat umum, komentar seperti ini bukan berarti menginginkan para Aktivis hidup melarat tapi mengingatkan Para Aktivis agar Idealisme yang selama ini mereka dengung-dengungkan terus mereka pertahankan bukan Justru mereka gadaikan setelah mereka Putar haluan. namun itulah kenyataan yang terjadi, bahkan setelah ada aktivis yang benar-benar menjunjung tinggi Idealismenya ternyata Para Aktivis yang sudah masuk dalam sistem ini mendengung-dengungkan bahwa Aspirasi itu tak perlu didengar karena Proses sudah Kredibel. padahal bisa jadi mereka sendiri yang tak mengerti dengan kredibilitas Itu sendiri.
berbicara Aktivis kita Perlu membaginya menjadi 3 bagian :
berbicara Aktivis kita Perlu membaginya menjadi 3 bagian :
- Aktivis Merpati
yang dimaksud dengan Aktivis merpati adalah mereka yang bergerak jika ada yang akan mereka dapatkan demi kepentingan Pribadi, mereka ini lebih dikenal dengan Aktivis-aktivis jago Koprol, mereka mau bergerak sudah pasti ada maunya & kadang membela yang memberi keuntungan kepada mereka. seperti merpati yang akan bergerak jika ia ada makanan yang disediakan. - Aktivis Pedati
nah kalo yang diatas bergerak dengan landasan sesuatu ini lebih aneh ia bergerak kalo ada yang menarik atau mendorongnya untuk beraksi alias mereka ini mau bergerak jika ada imbalan untuk mereka juga walaupun harus menggadaikan Idealisme serta menjual harapan Rakyat Kecil. - Aktivis Sejati
inilah Aktivis yang sebenarnya tanpa apapun ia akan tetap berusaha bergerak tanpa menjual harapan Rakyat atau mengadaikan Idealismenya.
Yang paling aneh melihat penomena para Aktivis yang sudah terlibat dalam Sistem ini adalah disaat ada aktivis yang bersuara dengan mempertahankan Idealismenya mereka justru merasa terancam seperti Syekh kebakaran Jenggotnya padahal bukan mereka obyek yang dimaksud Oleh para Aktivis yang masih Eksis, yang jadi pertanyaan terbesar ada apa dengan mereka ? kemana Idealisme Mereka selama ini? apakah mereka Masih Ingat dengan Harapan Rakyat Kecil dipundak Mereka atau seudah Tertutupi dengan kedudukan baru yang mereka raih? sungguh miris Nasib Aktivis yang tetap bersih hari ini akibat ulah mereka yang ternyata tergoda dengan harapan semu itu. Rakyat hari ini sudah hampir-hampir tak percaya lagi dengan gebrakan para Aktivis yang masih tetap Eksis.
Harapan besar Rakyat terjual hanya untuk kepentingan Pribadi, inilah realita yang jelas terjadi kini mereka yang rata-rata adalah representasi dari kaum intelektual teganya menggadaikan Idealisme seraya memperdagangkan Harapan Rakyat Kecil. miris benar Nasibmu wahai Rakyat Kecil Engkau terus di Dzolimi Oleh kebijakan sementara Dewa Penolongmu Putar haluan Meninggalkanmu, Idealisme Malang benar Nasibmu kini kau hanya jadi batu Loncatan para Aktivis Busuk seraya di Perdagangkan untuk mendapatkan serta mewujudkan kepentingan Pribadi mereka. Nasibmu Wahai Aktivis sejati kau berusaha menjadi Penyelamat ditengah Penghianatan dan ketidak Percayaan padahal para Penghianat yang dulu satu barisan denganmu kini tertawa mengakak tapi biarlah Pengadilan Waktu yang akan Menghakimi mereka sebelum pengadilan Tuhan semoga mereka tersadar dan Bangun dari Tidur yang membuat mereka terlena. Bye.... Bye... Idealisme Of To You Rakyat Kecil yang penting kami udah dapat apa yang kami Cari itulah kata para penghianat yang hari ini jadi pecundang tapi bagi kami Aktivis sejati tak Ada Kata Mundur Kami Pingin Jadi Hasan Al Bannanya Zaman ini, Kami adalah Munir-munir baru di era ini kami Adalah Anak-anaknya Arif Rahman Hakim, Kami adalah Saudara mereka yang rela jadi Korban Semanggi dan ingat wahai Pecundang kami dulu sahabatmu tapi kini kami adalah lawanmu ingat kami pingin mati seperti mereka yang kami jadikan panutan biarlah jiwa kami gentayangan demi Mempertahankan Idealisme serta Memperjuangkan Harapan Rakyat kecil sampai tetes darah Penghabisan dan hembusan Nafas terakhir Kami Ingat itu wahai Penghianat !!!!! by Adrian Pilomuli Koordinator Aksi MEREMAS POHUWATO
Ck Ck Ck.....so perfect.......
BalasHapusayo perbaiki pohuwato dengan segenap hatimu dan niat tulus karena Allah....sebab Allah sangat membenci kemungkaran.
YA ITULAH AKTIVIS TIDAK PUNYA HATI NURANI
BalasHapusbetul..betul..betull.. aktivis - aktivis di Bumi Panua gak idealisme.. Merongrong tapi ada maunya, ketika itu terpenuhi, maka diamlah mereka, bungkam seribu bahasa walau kelicikan ada di depan mata... bukan bagitu..???
BalasHapusmantaf.......
BalasHapus