Home » , , » Refleksi Idul Qurban 1430 bukanlah Mengorbankan Idealisme

Refleksi Idul Qurban 1430 bukanlah Mengorbankan Idealisme

Written By administrator umum on Selasa, 24 November 2009 | 06.09

Suara Hati Aktivis yang masih menjunjung tinggi
Idealisme & tak pingin Idealisme dikorbankan

Suara Takbir terus menggema membelah langit biru menembus batas ruang dan waktu sebgai pertanda bahwa Ummat Islam sedang memperingati sebuah perayaan dari Peristiwa besar yaitu pengorbanan Agung antara Ibrahim a.s. dan Ismail a.s. serta ....
pengorbanan para Jama'ah Haji dalam menunaikan Rukun Islam yang kelima, Pengorbanan seorang ayah dalam mempertaruhkan antara keta'atan dan kasih sayang, Pengorbanan seorang Ibu antara Keikhlasan dan Rasa Cinta, pengorbanan Seorang Anak yang mempertaruhkan keinginan hidup dan mengharap Keridho'an.
Itulah gambaran tentang sebuah pengorbanan agung yang dituliskan dengan tinta emas Allah SWT dalam Al-Qur'an sebagai Ibroh bagi manusia bahwa hidup ini perlu pengorbanan yang tidak kecil, mendidik manusia untuk mampu membedakan antara kepentingan Pribadinya dan kemaslahatan orang banyak, mengajak manusia untuk bisa memikirkan nasib orang lain terutama yang berada disekitarnya, menjadikan manusia sebagai Rahmatan Lil'alamin bukan malah menjadi bumerang bagi orang lain. ini sekelumit dari makna yang terkandung dalam Pengorbanan Agung Keluarga Ibrahim a.s.
Disana ditengah Padang Pasir yang sangat Luas dibawah terik Panasnya Mentari jutaan Ummat Muslim kembali dipanggil oleh Allah SWT untuk mengorbankan rasa kasih sayangnya kepada Anak, Kecintaan Kepada Istri, Kerinduan Kepada Kampung Halaman, serta semua keinginan yang saat itu mesti dikekang dalam memenuhi Panggilan Ilahi menyempurnakan Rukun Islam kelima. semua mesti di korbankan demi mengharapkan Keridhoan-Nya. disana semuanya dituntut dengan sebuah perintah sama tanpa membedakan status maupun strata kehidupan, semuanya melafadzkan Kalimat yang sama, mengikuti satu gerakan yang sama, menuju satu arah yang sama, tanpa membedakan apa pun hal ini seperti yang di nukilkan oleh Allah SWT dalam Firman-Nya:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴿١٣
" Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Al Hujurat 13)
Inilah sebuah Tarbiyah bagi kita sekalian bahwa di dunia ini tak ada yang dapat kita banggakan semuannya patut kita pertanggung jawabkan. sebab dari Ayat diatas sungguh jelas bagi kita sekalian jadi apapun kita, seperti siapapun dan bagaimanapun kita penilaian Allah tetap Obyektif dengan sebuah standar yang sama yaitu Predikat Taqwa. dan inilah yang berusaha di kejar oleh Para Jama'ah Haji dalam menunaikan Rukun Islam Kelima tersebut, untuk mendapatkan Predikat tertinggi ini mereka rela mempertaruhkan seluruh apa yang mereka miliki, Harta dipakai Untuk belanja Persiapan Perjalanan dan Biaya ONH, Tahta ditinggalkan demi menuju Ridhonya Allah, Wanita/Istri pun tak bersama hanya demi Cinta kepada sang Rabbul Izzati. inilah sebuah gambaran Pengorbanan yang Mereka Lakukan.
Tak ada Jabatan dan Kedudukan disana, Status apapun yang kita Sandang kita tetap sama, secantik apapun Istri kita takkan Mampu menggoda Keinginan kita menghadap Sang Khaliq, semuanya dinafikan disingkirkan dari hadapan kita, disana tak ada seorang Presiden, Gubernur ataupun Bupati Apalagi hanya Pejabat Rendahan. Seorang Kepala Negara/Daerah tak bisa di pusingkan dengan jabatanya disaat Menghadap-Nya. semuanya patuh pada satu aturan baku yang tak dapat diganggu gugat ataupun dirubah. tak ada interfensi dalam pelaksanaannya, Pejabat harus menanggalkan Jubah Kebesarannya, Pengusaha harus Melemparkan Proyek-proyek bisnisnya jauh-jauh, semuanya tunduk Patuh Kehadapan-Nya. Egoisme yang tetanam haruslah dikubur dalam-dalam tak peduli sebesar apapun dia. numun ada yang perlu di junjung tinggi dan jangan sampai hal ini justru di korbankan yaitu Idealisme seseorang, tanpa Idealisme manusia akan Mudah terpengaruh dengan hal-hal menggiurkan, Idealisme yang kami Identikkan dengan Keistiqomahan adalah hal terpenting dalam menjalani hidup ini.
Namun sayang di bulan Pengorbanan ditahun 1430 Hijriyah ini banyak Aktivis yang telah mengorbankan Idealismenya demi mendapatkan sesuatu yang menggiring mereka sehingga meninggalkan Rakyat ditengah Persimpangan yang tak tentu arah, Idealisme yang selama ini merupakan senjata andalan para Aktivis dalam mengkritisi telah menjadi sebuah Busi yang tak mampu memberikan manfaat lagi sehingga tempatnya adalah dilempar begitu saja tanpa mau dilirik lagi. Bulan Dzulhijjah yang merupakan bulan Pengorbanan Agung yang suci Justru malah di manfaatkan untuk mengorbankan Idealisme serta harapan Rakyat Kecil, Aktivis merupakan tempat bersandarnya Rakyat Kecil dalam menghadapi Persoalan kebijakan yang mereka tak mampu hadapi, Aktivis yang merupakan Ujung Tombak Perlawanan Rakyat Kecil dari setiap generasi kini telah mengorbankan Harapan mereka serta mempertaruhkan semua Idealisme mereka demi memenuhi Egoisme Pribadi Mereka.
Munir adalah Pahlawan Aktivisme yang perlu dijadikan teladan, Beliau tak mau Mengorbankan Harapan Rakyat Kecil apalagi sampai Mengorbankan senjata andalan yaitu Idealisme, Munir Rela dirinya menjadi Korban dalam membela Rakyat Kecil serta mempertahankan Idealime sampai hembusan Nafas terakhir. itulah Contoh nyata bagi kita Keistiqomahan seorang Aktivis dizaman Modern ini, kita semua masih Ingat bagaimana seorang Arif Rahman Hakim Rela diterjang Peluru demi membela Rakyat memperjuangkan penentangan terhadap Kebijakan yang tak memihak kepada Rakyat kecil. masih segar di kepala kita para Aktivis 98' yang menjadi Pahlawan Semanggi dan Tri Sakti, mereka rela meregang nyawa demi kemaslahatan Rakyat, Dari kalangan Muslim banyak Nabi dan Rasul yang rela di Usir dari tanah kelahirannya demi mempertahankan Idealime mereka menyebarkan Agama, Banyak Imam dari kalangan Ulama yang di penjarakan bertahun-tahun atau seumur hidup bahkan ada yang rela di hukum gantung/hukum mati hanya karena penentangan mereka terhadap kebijakan yang bertentangan dengan kemaslahatan orang banyak sebagai bentuk Istiqomahnya mereka dengan Idealisme dalam dada.
Hasan Al Banna adalah Contoh nyata bagi kita para Aktivis Pergerakan hari ini ia rela menawarkan diri untuk ditangkap serta dipenjarakan bersama Kader Ikhwanul Muslimin lainnya demi sebuah Idealisme dalam Perjuangan bersama, beliau tak rela melihat kemelaratan Jasmani dan Rohani Masyarakat Mesir saat itu jiwanya berontak dalam membela rakyat. ia tetap menjaga Idealismenya meski di goda dengan tawaran-tawaran berharga serta menggiurkan, beliau sadar jika telah masuk dalam sistem mesti harus mengikuti sistim dalam sistem tersebut, dan itu sangat sulit sebab arus yang ada dalam sistem tersebut sangat deras serta susah di bendung. Nah bagaimana dengan kita hari ini yang telah Mengorbankan Idealisme serta harapannya Rakyat Kecil demi mendapatkan Jalan Tol yang mulus untuk masuk dalam sistem tersebut, serta mendengung-dengungkan untuk mampu merubah sistem itu, seorang Aktivis Pergerakan Senior bahkan utama seperti Hasan Al Banna tak berani mengambil sikap itu kita yang notabene adalah orang yang belajar serta mencoba Jadi Aktivis kok menjaminkan diri serta mengorbankan Idealisme untuk hal yang sangat sulit untuk kita rubah. mari kita berkaca bersama bagai mana senior-senior kita telah lama berada dalam sistem tapi tak mampu merubah itu semua, bahkan justru menjadi dedengkot pemerasan terhadap Rakyat. bahkan mereka para Aktivis yang hari ini telah diberi kesempatan untuk membuat kebijakan malah menjadi penentu kebijakan yang mencekik Rakyat kecil. kemana kah Idealisme yang telah kita usung selama ini Apakah anda adalah Orang-orang yang sengaja telah Mengorbankan Idealisme itu. bulan ini adalah Bulan Pengorbanan Agung namun bukan Untuk mengorbankan Idealisme dan Harapan Rakyat Kecil, yang ada di dada dan Pundak kita masing-masing. semoga ini menjadi Refleksi kita bersama. Amiiin
www.pohuwatoforum.net
Share this article :

1 komentar:

  1. semoga dapat disadari sepenuhnya oleh para pecundang-pecundang yang Anda maksudkan.....

    Hikmah pengorbanan di hari id adha tahun ini, semoga tak terkontaminasi oleh berbagai macam polemik dan kepentingan-kepentingan.... atau di sinkronkan dgn pengorbanan yang bukan pada tempatnya.....

    BalasHapus

bLOGSTAT



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. demoonlinepohuwato - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger