Aku ingin sharing tentang bagaimana kita belajar dari alam. Karena telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa, dengan alam pun kita dapat belajar lebih mawas diri, Menjadikan alam dan seluruh isinya sebagai teladan dalam menjalani kehidupan ini.. Kemarin pernah ada artikel dengan judul Berkaca Dari Semut, betapa seekor hewan yang sangat kecil, perilakunya dapat kita jadikan contoh. Kali ini aku ingin berbagi, bahwa dengan tumbuhan pun, Manusia akan banyak mengambil hikmah.
Pohon Pisang
Pernah memperhatikan pohon pisang? Barangkali lepas dari perhatian kita. Meski, kita sering mengonsumsi, namun toh kita jarang memperhatikan. Pohon pisang sangat luar biasa. Betapa tidak? Di satu pihak, seluruh bagian pohon pisang memiiki nilai tinggi: batang, daun, pelepah, buah. Di pihak lain, daya hidup yang luar biasa. Sore hari kita tebas, pagi hari sudah bertunas. Pagi kita tebas, menjelang petang bertunas. Seribu kali kita tebas, seribu kali pula bertunas.
Pohon pisang tak akan menyerah. Ada daya yang luar biasa. Ada kekuatan, daya hidup, daya tumbuh. Tak padam semangat. Tak pupus harapan. Pohon pisang tak surut langkah. Baru menyerah setelah menghasilkan buah.
Selayaknya kita pun seperti pohon pisang. Tak kan pernah berhenti dalam berjuang dan tak surut langkah dalam mencari kebenaran.
Pohon Jati
Apa yang kita kenal dengan pohon jati? Bila kita cermati, pohon jati adalah pohon yang cerdas. Sangat cerdas. Betapa tidak? Menjelang musim kemarau, pohon jati akan ”merontokkan daunnya”. Sehingga, ketika kemarau panjang menjelang, hutan jati hanya dipadati pohon tanpa daun. Demikian halnya, menjelang musim penghujan, tunas muda bersemi menghadirkan pemandangan mempesona, indah tak terperi.
Pohon jati, pohon cerdas. Seolah ada daya luar biasa untuk masuk dalam situasi. Berkemampuan menyesuaikan diri tanpa kehilangan ”jati diri”: Apakah kita juga cerdas layaknya pohon jati? Atau tergerus arus peradaban, tak berdaya laruk dalam pencarian sia-sia?
Ilalang
Bagi petani, ilalang menjadi kawan dan lawan. Kawan, karena dari padanya dapat dibuat menjadi atap rumah yang perkasa. Peneduh waktu panas atau hujan. Lawan, karena menjadi pengganggu daya tumbuh tanaman. Bagi orang kreatif ilalang memiliki “harga tinggi”: lukisan, anyaman, atau kerajinan lainnya.
Dalam dunia persilatan, ilalang menghadirkan jurus-jurus perkasa, kokoh dan mematikan. Tak heran, tumbuhan ilalang menjadi simbol : tak berdaya tetapi perkasa. Betapa tidak?
Ilalang akan menantang dan menerjang apa pun yang dihadapi. Topan yang berhembus kuat dari selatang dihadang dan diterjang. Meski, harus jatuh terkulai, namun akan tegak berdiri lagi. Badai menerjang dari timur, dihadapi dengan percaya diri, terkulai, tetapi tetap bangun dan tegak berdiri
Renungkanlah... Semoga Bermanfaat
Pohon PisangPernah memperhatikan pohon pisang? Barangkali lepas dari perhatian kita. Meski, kita sering mengonsumsi, namun toh kita jarang memperhatikan. Pohon pisang sangat luar biasa. Betapa tidak? Di satu pihak, seluruh bagian pohon pisang memiiki nilai tinggi: batang, daun, pelepah, buah. Di pihak lain, daya hidup yang luar biasa. Sore hari kita tebas, pagi hari sudah bertunas. Pagi kita tebas, menjelang petang bertunas. Seribu kali kita tebas, seribu kali pula bertunas.
Pohon pisang tak akan menyerah. Ada daya yang luar biasa. Ada kekuatan, daya hidup, daya tumbuh. Tak padam semangat. Tak pupus harapan. Pohon pisang tak surut langkah. Baru menyerah setelah menghasilkan buah.
Selayaknya kita pun seperti pohon pisang. Tak kan pernah berhenti dalam berjuang dan tak surut langkah dalam mencari kebenaran.
Pohon Jati Apa yang kita kenal dengan pohon jati? Bila kita cermati, pohon jati adalah pohon yang cerdas. Sangat cerdas. Betapa tidak? Menjelang musim kemarau, pohon jati akan ”merontokkan daunnya”. Sehingga, ketika kemarau panjang menjelang, hutan jati hanya dipadati pohon tanpa daun. Demikian halnya, menjelang musim penghujan, tunas muda bersemi menghadirkan pemandangan mempesona, indah tak terperi.
Pohon jati, pohon cerdas. Seolah ada daya luar biasa untuk masuk dalam situasi. Berkemampuan menyesuaikan diri tanpa kehilangan ”jati diri”: Apakah kita juga cerdas layaknya pohon jati? Atau tergerus arus peradaban, tak berdaya laruk dalam pencarian sia-sia?
Ilalang Bagi petani, ilalang menjadi kawan dan lawan. Kawan, karena dari padanya dapat dibuat menjadi atap rumah yang perkasa. Peneduh waktu panas atau hujan. Lawan, karena menjadi pengganggu daya tumbuh tanaman. Bagi orang kreatif ilalang memiliki “harga tinggi”: lukisan, anyaman, atau kerajinan lainnya.
Dalam dunia persilatan, ilalang menghadirkan jurus-jurus perkasa, kokoh dan mematikan. Tak heran, tumbuhan ilalang menjadi simbol : tak berdaya tetapi perkasa. Betapa tidak?
Ilalang akan menantang dan menerjang apa pun yang dihadapi. Topan yang berhembus kuat dari selatang dihadang dan diterjang. Meski, harus jatuh terkulai, namun akan tegak berdiri lagi. Badai menerjang dari timur, dihadapi dengan percaya diri, terkulai, tetapi tetap bangun dan tegak berdiri
Renungkanlah... Semoga Bermanfaat
Dengan tulisan ini sepertinya Forum ini sdikit sejuk ! mengingat sebelumnya Nampak PUANAS..
BalasHapushehhehee