"REFORMASI BIROKRASI" Antara realitas dan slogan kosong tak bermakna

Sebulan lalu, aku melintas dijalan Block Plan Pohuwato. Tak mampu kutahan decak kagumku melihat perkembangan pembangunan daerah Pohuwato. Daerah kelahiranku yang sudah 2 tahun belakangan kutinggalkan. Dari jalan lingkar blok Plan yang sekalipun sedikit cacat aspalnya, terlihat daerah ini banyak perubahan signifikan. Mungkin ini efek daripada otonomi daerah yang selama ini di gembar-gemborkan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Dilain sisi pemandangan bangunan kantor nan megah menjulang kokoh dilangit bumi panua ...yang paling menarik perhatianku, ada tulisan di Spanduk setiap kantor kurang lebih berbunyi " KORPRI mendukung REFORMASI BIROKRASI" Aku tertegun sejenak, sebuah tekad yang sangat mulia jika KORPRI Pohuwato yang berulang tahun pada tanggal 29 November 2009 memiliki semangat mereformasi sistim Birokrasi daerah ini yang memang menurut banyak orang agak amburadul. Kucoba mencari referensi lain lewat internet, Kutemukan banyak BAROMETER yang membuatku makin kagum. Namun....ketika saat pengumuman CPNS Pohuwato kemarin, aku tersadar, ternyata slogan yang tertulis di spanduk2 itu ternyata hanyalah slogan kosong, tak bermakna. Terbukti ketika fakta bicara bahwa diantara mereka yang lolos, banyak yang tidak sesuai aturan.....

diantaranya ada beberapa yang telah lewat batas umur, dan yang paling parah ketika mereka bernyanyi tentang oknum BKPPD yang main suap...... inikah yang dinamakan reformasi birokrasi?????? apalagi masalah ini menguap dari Badan Kepegawaian Daerah yang nota bene adalah representase birokrat itu sendiri dengan slogan " Mewujudkan aparatur pohuwato yang professional, inovatif dan berjiwa mandiri".....mana inovasinya???? mana professionalitasnya???? mana????? sungguh..sesuatu yang sangat memalukan.
Reformasi seyogyanya dilakukan sepenuh hati. Professionalitas para birokrat ini cenderung statis dari waktu ke waktu....malah terlihat makin parah, karena mereka makin hebat berkelit dengan 1001 statement pembenaran diantaranya bahwa mereka terkecoh kelihaian para pelamar, sesuatu yang lucu terjadi jika berkas-berkas ini bisa lolos mengibuli para Panitia seleksi CPNS yang digaji tinggi, belum lagi entah berapa uang rakyat yang keluar dari kas negara untuk membiayai perekrutan ini. lantas dimana profesionalitas para birokrat ini???? Aku makin bingung!!!!!!Baru satu sisi wajah birokrasi kita yang ku telaah....belum sisi yang lain...tunggu tulisanku di hari2 depan, karena bila kulanjutkan tulisanku saat ini, pikiranku akan makin mumet memikirkan negeri ini....wassalam