Penghujung tahun 2009, berpuluh kali sudah tahun-tahun lewat. Sudah berpuluh kali pula kita seakan dipaksa oleh nurani untuk menekurkan kepala sembari menimang-nimang apa sesungguhnya arti sebuah perjuangan, terutama yang dipersembahkan para leluhur negeri ini, baik jauh sebelum pekik proklamasi disemburkan, maupun pada detik-detik ketika negeri ini sudah siap mau belajar untuk berdaulat sendiri atau bahkan ketika pohuwato hendak melepaskan dirinya dari boalemo demi ”KESEJAHTERAAN” kata mereka setiap tahun baru datang, setiap itu pula mata batin kita seolah digedor keras-keras untuk membaca gemuruh makna di balik momentum2 waktu yang lewat, untuk membaca filosofi perjuangan, untuk membaca makna dari berbagai seremoni yang selalu riuh-rendah dan gegap-gempita memenuhi ruang waktu kemarin.
Tahun Baru yang akan memergoki kita kali ini,sebagaimana yang sudah-sudah, adalah juga tahun2 kemarin yang tiba di depan batang hidung kita dengan membawa serta kewajibannya: melepas berbagai potret perlawanan terhadap berbagai modus penjajahan dan penindasan terhadap hak rakyat kecil dari kerangkeng masa silam yang kemudian menjelma realita raungan di angkasa (karena tak guna lagi berkeluh kesah kepada penguasa): bacalah,.....bacalah,.....bacalah,......dengan pedih atau tertawa.
Tapi, siapakah yang sanggup menyimak raungan anak pribumi itu secara seksama dengan penuh kesungguhan dan ketulusan? Orang-orang yang dulu pernah menebar janji2.....mengobral harapan, telah lama menghilang seiring menghilangnya aroma keriuhan PEMILU LEGISLATIF. Kembali sepi...senyap....Mungkin hanya sedikit orang yang hingga kini masih berdiri kukuh di atas garis perjuangan demi tetap berupaya, seberapa pun redupnya harapan, menyingkirkan berbagai tindakan bejat yang menyerimpung dan merongrong kesejatian nilai.
Selebihnya tak lain adalah bagian dari involusi centang-perenang tak bernilai yang tidak hanya menyesakkan dan membuat suasana jadi gemuruh oleh kepengapan, tapi lebih dari itu juga menebar bau busuk kelicikan serta racun pengkhianatan di jalan-jalan waktu dan berbagai kesempatan: sebentuk penjajahan internal yang biadab.....
Huh.....terasa seret kaki berjalan memekikan perlawanan....
Hanya sebaris doa...semoga era kemunafikan ini segera berlalu...AMIN
www.pohuwatoforum.net
So Lebe mantap nge-post nich Bos !
BalasHapussalut ! Lanjutkan
tx...semoga bermakna untuk pohuwato...
BalasHapus2010 Suhu Politik di Pohuwato memanas...
BalasHapusSemoga segala tindakan bejat, bau busuk kelicikan, serta racun pengkhianatan tak akan menyertai hajatan akbar ini...