
Sebuah kearifan antik mengatakan: “Kalau Anda tahu sedang menunggang kuda mati, adalah arif jika Anda turun dan cari kuda lain yang hidup”. Tetapi, dalam manajemen modern, seperti pada organisasi pemerintah daerah, sering tampak diterapkannya “Manajemen Kuda Mati” dengan gejala - gejala yang di rasakan sebagai berikut :
Pesan : Jika organisasi tidak berjalan seperti yang diharapkan, sebabnya mungkin terletak pada pimpinan organisasi dan sistem organisasi yang diterapkannya, bukan pada peraturan yang ada dan para anggota organisasi (kolotidi).
www.pohuwatoforum.net
- Mencambuk kuda lebih keras dan bertubi-tubi agar ia mau berlari”. Kalau ada kegagalan, pengendalian yang lebih ditingkatkan, dan orang-orang barsalah kian dihukum sebagai “kambing hitam”.
- Membentuk panitia khusus untuk mempelajari masalah dan “menemukan cara yang benar menunggang kuda mati”.
- Mengadakan studi banding untuk mengetahui “bagaimana orang lain menunggang kuda mati” di lain tempat.
- ”Merekrut penunggang baru” yang diduga lebih ahli dalam “menunggang kuda mati”.
Pesan : Jika organisasi tidak berjalan seperti yang diharapkan, sebabnya mungkin terletak pada pimpinan organisasi dan sistem organisasi yang diterapkannya, bukan pada peraturan yang ada dan para anggota organisasi (kolotidi).
Saya sngt terkesan !!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh penulis.
BalasHapuskalo main catur kuda mati kan masih ada yg lain bisa maju dan jalan asal jangan Raja mati itu nama nya GAME OVER,hiihihi
BalasHapushari gini masih naik kuda, naik motor or naik mobil lebih cepet tuh!!
kalo naik Bentor Gimana Bro
BalasHapus